Pada bayi dan anak-anak kecil biasanya berupa demam disertai Ruam-ruam makulopapular. Pada anak-anak yang lebih besar dan dewasa, bisa dimulai dengan demam ringan atau demam tinggi (>39 derajat C) yang tiba-tiba dan berlangsung selama 2 - 7 hari, disertai sakit kepala hebat, nyeri di belakang mata, nyeri sendi dan otot, mual-muntah dan ruam-ruam. Bintik-bintik perdarahan di kulit sering terjadi, kadang kadang disertai bintik-bintik perdarahan di farings dan konjungtiva. |
Perlu diperhatikan bahwa terjangkitnya Demam Berdarah Dengue tidak selalu ditandai dengan munculnya bintik-bintik merah pada kulit.
TINGKAT DEMAM BERDARAH | Berdasarkan Gejalanya Demam Berdarah dikelompokkan menjadi 4 tingkatan :
|
| Derajat I : Demam diikuti gejala tidak spesifik. Satu-satunya manifestasi perdarahan adalah tes torniquet yang positif atau mudah memar. |
| Derajat II : Gejala yang ada pada tingkat I ditambah dengan perdaraKegagalan sirkulasi ditandai oleh denyut nadi yang cepat dan lemah, hipotensi, suhu tubuh yang rendah, kulit lembab dan penderita gelisah. |
| Derajat III : Gejala yang ada pada tingkat I ditambah dengan perdarahan spontan. Perdarahan bisa terjadi di kulit atau di tempat lain. |
| Derajat IV : Syok berat dengan nadi yang tidak teraba dan tekanan darah tidak dapat diperiksa. Fase kritis pada penyakit ini terjadi pada akhir masa demam. Setelah demam selama 2 - 7 hari, penurunan suhu biasanya disertai dengan tanda-tanda gangguan sirkulasi darah. Penderita berkeringat, gelisah, tangan dan kakinya dingin, dan mengalami perubahan tekanan darah dan denyut nadi. |
| Pada kasus yang tidak terlalu berat gejala-gejala ini hampir tidak terlihat, menandakan kebocoran plasma yang ringan. Bila kehilangan plasma hebat, akan terjadi syok, syok berat dan kematian bila tidak segera ditangani. Kondisi yang buruk bisa segera ditangani dengan diagnosa dini dan pemberian cairan pengganti. Trombositopeni dan hemokonsentrasi sudah dapat dideteksi sebelum demam turun dan terjadi syok.
Bila tidak segera ditangani penderita akan meninggal dalam 12 - 24 jam. Dengan pemberian cairan pengganti, kondisi penderita akan segera membaik. Pada syok yang berat sekalipun, penderita akan membaik dalam 2 -3 hari. Tanda-tanda adanya perbaikan adalah jumlah urine yang cukup dan kembalinya nafsu makan. Syok yang tidak dapat diatasi biasanya berhubungan dengan keadaan yang lain seperti asidosis metabolik, perdarahan hebat di saluran cerna atau organ lain. Perdarahan yang terjadi di otak akan menyebabkan penderita kejang dan jatuh dalam keadaan koma.
PENCEGAHAN dan PENGOBATAN |
| Pengobatan. | Untuk mengatasi demam sebaiknya diberikan parasetamol. Salisilat tidak digunakan karena akan memicu perdarahan dan asidosis. Parasetamol diberikan selama demam masih mencapai 39 0 C, paling banyak 6 dosis dalam 24 jam. |
| Gejala-gejala awal yang biasa ditemukan pada orang yang terkena demam berdarah antara lain: | - | Mendadak panas tinggi selama 2 sampai 7 hari | - | Tampak lemah dan lesu | - | Sering terasa nyeri di ulu hati | - | Tampak bintik-bintik merah pada kulit | |
| Apa yang harus dilakukan?. | - Beri penderita minum yang banyak | sehari min minum 4 liter bisa air putih, air kelapa, sirup. |
| - Kompres dengan air es | | - Beri obat turun panas |
| - Periksa ke dokter atau puskesmas |
|
| : Penderita HARUS SEGERA DIRAWAT bila ditemukan gejala-gejala berikut : | - | Denyut jantung meningkat | - | Kulit pucat dan dingin | - | Denyut nadi melemah | - | Terjadi perubahan derajat kesadaran, penderita terlihat ngantuk atau tertidur terus menerus | - | Urine sangat sedikit | - | Peningkatan konsentrasi hematokrit secara tiba-tiba | | Pada tanda-tanda tersebut berarti penderita mengalami dehidrasi yang signifikan (>10% berat badan normal), sehingga diperlukan penggantian cairan segera secara intravena. |
| Cairan pengganti yang diberikan biasanya ringer laktat atau ringer asetat, larutan garam fisiologis dan glukosa 5%, plasma dan plasma substitute. Pemberian cairan pengganti harus diawasi selama 24 - 48 jam, dan dihentikan setelah penderita terrehidrasi, yang ditandai dengan jumlah urine yang cukup, denyut nadi yang kuat dan perbaikan tekanan darah. Infus juga harus diberikan kalau kadar hematokrit turun sampai 40% . |
| Bila pemberian cairan intravena diteruskan setelah tanda-tanda ini dicapai, akan terjadi overhidrasi, mengakibatkan jumlah cairan berlebih dalam pembuluh darah, edema paru-paru dan gagal jantung. Oksigen diberikan pada penderita dalam keadaan syok | Pencegahan. |
| Sampai sekarang satu-satunya usaha pencegahan atau pengendalian dengue dan DHF adalah dengan memerangi nyamuk yang mengakibatkan penularan. |
| Aedes aegypti berkembang biak terutama di tempat-tempat buatan manusia, seperti wadah plastik, ban mobil bekas dan tempat-tempat lain yang menampung air hujan. Nyamuk ini menggigit pada siang hari, beristirahat di dalam rumah dan meletakkan telurnya pada tempat-tempat air bersih tergenang. |
| Pencegahan dilakukan dengan langkah 3M : |
| 2. | Menutup tempat-tempat yang mungkin menjadi tempat berkembang biak nyamuk |
| 3. | Mengubur barang-barang bekas yang bisa menampung air | | | Di tempat penampungan air seperti bak mandi diberikan insektisida (abatisasi) yang membunuh larva nyamuk seperti abate. Hal ini bisa mencegah perkembangbiakan nyamuk selama beberapa minggu, tapi pemberiannya harus diulang setiap beberapa waktu tertentu. |
| Di tempat yang sudah terjangkit Demam Berdarah dilakukan penyemprotan insektisida secara fogging. Tapi efeknya hanya bersifat sesaat dan sangat tergantung pada jenis insektisida yang dipakai. Di samping itu partikel obat ini tidak dapat masuk ke dalam rumah tempat ditemukannya nyamuk dewasa. Untuk perlindungan yang lebih intensif, orang-orang yang tidur di siang hari sebaiknya menggunakan kelambu, memasang kasa nyamuk di pintu dan jendela, menggunakan semprotan nyamuk di dalam rumah dan obat-obat nyamuk yang dioleskan. |
|