KOMPAS.com — Repotnya jika anak masih di usia TK atau SD, mereka gemar sekali mengonsumsi junk food. Akibatnya, ayah-ibunya pun harus ikut menikmati junk food saat mengantar mereka makan. Padahal kita tahu, pada usia seperti kita, junk food sebaiknya sudah mulai dihindari. Anda juga mengkhawatirkan efek kecil-kecilan akibat konsumsi junk food, seperti jerawat.
Menurut dr George Varigos, Direktur Unit Dermatologi di Royal Melbourne Hospital dan Royal Children's Hospital, memang ada pertumbuhan jumlah penelitian yang menyatakan bahwa ada hubungan antara pola makan dan jerawat. Namun, para dermatolog sepakat, fakta ini masih membutuhkan lebih banyak penelitian. "Kebanyakan remaja usia 17-18 tahun memiliki jerawat, dan hal ini bisa berlangsung hingga usia 20-an dan 30-an. Pada kasus-kasus lain, jerawat lebih disebabkan faktor genetik. Namun, secara umum jerawat ditimbulkan oleh lingkungan dan dipicu oleh makanan," ujar dr Varigos.
Jerawat sebenarnya timbul ketika pori-pori Anda tersumbat akibat kelenjar minyak (sebum) di dalam pori meradang. Peradangan ini terjadi ketika kelenjar minyak memproduksi minyak berlebih, terganggu oleh sel-sel kulit mati, atau pori-pori terisi, yang mendorong tumbuhnya bakteri.
Dulu para dermatolog meyakini tidak ada hubungan antara pola makan dan jerawat. Akan tetapi, bukti-bukti yang bermunculan menunjukkan bahwa beberapa makanan dan minuman tertentu mungkin telah menyebabkan atau memicu jerawat pada beberapa orang. Varigos sendiri mulai mengubah sikapnya setelah beberapa studi menunjukkan bahwa umumnya jerawat dialami oleh orang-orang yang tinggal di tempat-tempat mereka mengonsumsi makanan kemasan atau saringan. Studi pada tahun 2002 mendapati bahwa 1.315 orang dewasa (usia 15-25 tahun) di Papua Niugini dan Paraguay tidak memiliki jerawat. Namun, di negara-negara industri barat, antara 79-95 persen orang dewasa memiliki jerawat dengan jumlah orang berusia 25 tahun ke atas sebanyak 40-54 persen.
Meningkatkan kadar gula darah
dr Varigos melanjutkan, penelitiannya menemukan bahwa makanan kemasan dan saringan menciptakan kondisi sempurna untuk jerawat. Sebab, makanan-makanan ini meningkatkan kadar gula darah dengan cepat, dan menyebabkan kadar insulin meningkat. Beberapa jenis makanan yang biasa dikonsumsi orang dewasa yang bisa menyebabkan jerawat tersebut antara lain makanan ringan yang mengandung gula, roti tawar, dan soft drink. "Makanan ini tidak langsung menyebabkan jerawat karena metabolisme berubah sebagai responsnya, dan mendorong insulin," katanya.
Semakin lama, kadar insulin yang tinggi menyebabkan kulit lebih kering, lebih tebal, lalu serpihan kulit yang kering itu menyumbat pori-pori. Insulin juga meningkatkan kadar androgen bebas (hormon pria) pada pria dan wanita, yang lalu menyebabkan kelenjar sebum pada kulit memproduksi lebih banyak minyak, dan memincu jerawat. Orang dewasa lebih responsif terhadap insulin sehingga dapat menimbulkan lebih banyak problem.
Nah, jika Anda ingin menghindari jerawat, dr Varigos menyarankan Anda untuk mengonsumsi makanan seperti pasta, nasi merah, roti dan tepung gandum, apel, melon, dan buah-buahan segar. Jus sebaiknya dikurangi karena juga meningkatkan kadar gula darah dan insulin.
DIN
Sumber : www.abc.net.au